Gambar: Pagi di Doha, Qatar
Suatu masa dahulu, saya pernah bermain pondok-pondok dengan Ratna dan Tuti. Main puteri-puteri arab seperti dalam hikayat seribu satu malam. Habis kain selendang, kain batik dan kain pelekat menjadi habuan.
Ketika bermain, kami dapat membayangkan keadaan sekeliling betul-betul seperti dalam istana seribu satu malam.
Semasa kecil juga, saya sering berangan-angan untuk menjejakkan kaki ke luar negara. Di saat terasa diri tidak mampu untuk pergi sendiri,saya berbisik dalam hati ;
"Ya Allah, temukan daku dengan jodoh yang boleh membawa ku ke sana."
Subhanallah! Mahasuci Allah yang maha mendengar bisikan hati kecil seorang anak kampung yang tidak punya apa-apa. Allah yang maha kuasa mengizinkan budak perempuan itu pergi, bukan sekali. Malah berkali-kali ke merata dunia.
Lalu, nikmat yang mana satukan hendak dia dustakan?
Salam Roza,
ReplyDeleteDoa yang dimakbulkan. Pasti banyak cerita yang akan dikongsi setelah pulang dari Doha nanti...
Semoga Roza & Prof sentiasa dipermudahkan segala urusan di sana.
Assalamualaikum roshanilawatey,
ReplyDeleteSesungguhnya hidup itu adalah sebuah pengembaraan [travelog]. Pengembara itu sendiri tidak tahu dimanakah hentian terakhirnya..
Bukankah Allah itu lebih mengetahui apa yang tidak kita ketahui?
Assalamualaikum Kak Roza...
ReplyDeleteSaya baru saja mengenali blog Kak Roza, Prof Kamil dan adik Kak Roza, Ayu... ketiga2 blog ini menarik hati saya utk membuka, membaca & menghayatinya....
Terima kasih kerana penulisan dan pengajaran yang indah ini....Ia banyak membantu saya muhasabah diri supaya menjadi insan yang positif dan lebih baik setiap hari....
Doakan saya utk terus berada di lorong yang indah ini selamanya...Terima kasih.
This was great to read, thanks
ReplyDelete